SISTEM KENDALI ALAT PEMOTONG DAHAN DAN BUAH OTOMATIS DENGAN MENGGUNKAN PWM
Abstract
Kematangan buah sawit diklasifikasikan kedalam dua tingkatan yaitu mentah dan matang. Secara umum penentuan kematangan dilakukan dengan penglihatan orang yang berpengalaman berdasarkan jumlah buah yang terlepas dari tandan dan warna buah. Citra buah sawit diakuisisi dari kamera dan diekstraksi nilai warnanya menggunakan model warna RGB dan dihitung panjang gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh buah. Hasil pengukuran menunjukkan buah mentah menghasilkan warna kuning atau jingga dan buah matang menghasilkan warna merah. . Hasilnya dari perbedaan warna yang di dapatkan oleh sensor maka akan mengirimkan sinyal langsung ke dalam microcontroller sehingga di proses untuk mengesekusi pisau apakah dapat di potong atau tidak.
Dengan penerepan metode Pulse width modulation untuk dapat mengontrol kecepatan pemotongan buah sawit memudahkan bagi pekerja dalam pemotongan dahan dan buah kelapa sawit tersebut dan sebagai pengendali dari alat yang dirancang adalah arduino uno. Penambahan sensor photodioda dalam sistem yang dibangun juga dianggap penting untuk memaksimalkan kerja dari alat yang akan di rancangFull Text:
PDFReferences
Heri heryadi, J. B. (2017). IMPLEMENTASI PENGAMAN PINTU DENGAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16. Jurnal Teknik Komputer Amik BSI Vol. III, No. 2, Agustus 2017, III(2), 2942.
Hudori, M. (2017). Perbandingan Kinerja Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Dan Malaysia. Jurnal Citra Widya Edukasi, 9(1), 93112.
Salambue, R., & Shiddiq, M. (2019). Klasifikasi Kematangan Buah Sawit Menggunakan Model Warna RGB. Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIK), 434440.
SUSILA, W. (2006). Peluang Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia: Perspektif Jangka Panjang 2025. Soca (Socio-Economic of Agriculturre . http://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/viewFile/4161/3146
DOI: https://doi.org/10.54314/jssr.v5i2.923
Article Metrics
Abstract view : 420 timesPDF - 161 times