ADAPTASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENGHADAPI BANJIR ROB DI WILAYAH PESISIR LAMONGAN
Abstract
Abstract: Indonesia, located at the intersection of three major tectonic plates, faces a high risk of natural disasters, including tidal floods, landslides, and cyclones. Lamongan Regency, particularly Paciran and Brondong sub-districts, is a coastal area prone to tidal flooding due to rising sea levels, coastal erosion, and suboptimal water management. As an adaptation strategy, coastal communities rely on local wisdom, such as utilizing mangrove ecosystems and traditional practices. This study employs a review article method to analyze local wisdom in mitigating tidal floods. The findings show that mangrove planting and seawall construction effectively reduce flood risks. However, ecological-based mitigation remains limited, especially among low-income communities that prefer traditional strategies like building stilt houses. Integrating local wisdom into mitigation policies can enhance community resilience, with collaboration between governments, academics, and communities serving as a key success factor. Training in mangrove ecosystem management is also crucial for improving disaster preparedness. Combining local knowledge with modern technology can make disaster mitigation policies more effective in addressing the challenges of climate change and environmental degradation.
Keywords: local wisdom, tidal floods, mangrove ecosystems, disaster mitigation
Abstrak : Indonesia, yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik utama, menghadapi risiko bencana tinggi, termasuk banjir rob, tanah longsor, dan angin puting beliung. Kabupaten Lamongan, khususnya Kecamatan Paciran dan Brondong, merupakan wilayah pesisir yang rentan terhadap banjir rob akibat naiknya permukaan air laut, erosi pantai, dan pengelolaan air yang kurang optimal. Sebagai bentuk adaptasi, masyarakat pesisir memanfaatkan kearifan lokal seperti ekosistem mangrove dan praktik tradisional. Penelitian ini menggunakan metode artikel review untuk menganalisis kearifan lokal dalam mitigasi banjir rob. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman mangrove dan pembangunan tanggul pantai efektif mengurangi dampak banjir rob. Namun, implementasi mitigasi berbasis ekologi masih terbatas, terutama di kalangan masyarakat berpendapatan rendah yang lebih mengandalkan strategi tradisional seperti rumah panggung. Integrasi kearifan lokal dalam kebijakan mitigasi dapat meningkatkan ketahanan masyarakat, dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sebagai kunci keberhasilan. Pelatihan pengelolaan ekosistem mangrove juga penting untuk memperkuat kesiapan masyarakat menghadapi risiko bencana. Dengan menggabungkan pengetahuan lokal dan teknologi modern, kebijakan mitigasi dapat lebih efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Kata kunci : kearifan lokal, banjir rob, ekosistem mangrove, mitigasi bencana
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.54314/jssr.v8i1.2779
Article Metrics
Abstract view : 396 timesPDF - 262 times
Copyright (c) 2025 JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH